Akhir sebuah Perjalanan



Selesai sudah event sepakbola terbesar kedua-setelah Piala Dunia- di Swiss dan Austria tahun 2008 ini. Spanyol menutup segala kemungkinan, prasangka, dan  mitos yang berkembang dengan sebuah hasil yang sempurna. Juara setelah 44 tahun menunggu dengan predikat Juara sejati selama Euro 2008 digelar hampir sebulan lamanya.
Tim ini tak pernah mengalami kekalahan ataupun seri sekaligus. Menang telak 4-1 atas rusia, 2-1 atas swedia, dan 2-1 atas juara bertahan Yunani di penyisihan. Selanjutnya berturut-turut menang 4-2 lewat adu penalti atas Juara Dunia 2006 Italia di Perempat Final. Perjuangan terasa lengkap dengan menang gemilang 3-0 melawan Rusia dan 1-0 dengan jerman di parati puncak.
Spanyol memang seperti datang menjadi tim yang favorit sejak menghajar 4-1 Rusia di laga pertama. Selanjutnya konsistensi yang kekompakan kumpulan generasi emas didikan Liga Eropa menunjukkan janji Aragones yang awalnya banyak mendapat cibiran karena tak membawa pemain yang  dianggap layak. Raul yang jadi pangeran di negerinya secara mengejetkan tidak dibawa sang Opa Aragones.
Sepakbola  dan Universalitas.
Selain gempita Euro 2008 yang sudah berakhir, banyak pesan yang secara langsung ataupun tidak dapat kita ambil bersama. Secara jamak dapat dimaklumi Sepabola adalah bahasa paling universal untuk menarik emosi semua manusia di bumi ini. Ekstrim-nya kita dapat mengatakan sepakbola dapat menjadi simpul dari kompleksnya persoalan global yang semakin rumit dengan satu rasa dalam sepakbola. Bundarnya bola yang bergulir akan menyatukan tatapan manusia di seluruh penjuru bumi. Luapan Kegembiraan gol yang tercipta akan sekejap saja memecah rasa senang dan sedih. Selanjutnya rasa berikutnya adalah wujud asli penyatuan rasa dari sebuah sportifitas. Juara sejati adalah pemenang dari sebuah perjuangan. Selamat "El Matador "

Tidak ada komentar: