Memori Kampus…

Sabtu kemarin menyempatkan diri bersepeda dengan teman sekantor menyusuri jalur sepeda kampus UI. Jalur tanah basah dan licin karena semalam ternyata Depok diguyur hujan deras. Meskipun licin, kita hajar saja jalur hutan UI meskipun beberapa kali jatuh karena hilang keseimbangan. Sehabis mencoba trak super licin yang mengelilingi danau dan hutan kampus elit ini kami mencari sarapan pagi sekitaran daerah Kukusan, yang letaknya di belakang kampus.
Suasana kampung di sekitar kampus ini mengingatkanku tentang suasana tiga sampai delapan tahun lalu ketika masa kuliah. Meskipun tak kuliah di UI, toh nuansa sekitar kampus tak ada beda U
I dan UNS. Kos-kosan, warung makan, tempat Fotocopy, Warnet dan apalah yang menyediakan tetek-bengek kebutuhan hidup mahasiswa.

Sehabis sarapan kembali masuk kawasan kampus yang ternyata jauh lebih luas dari kampus UNS-ku dulu. Walau nuansanya sama dengan alam yang mendamaikan, bangunan yang tercipta lebih punya citarasa dalam desain. Satu area yang menjadi daya tarik baru di kampus ini selain Danau dan gedung rektoratnya yang sangat citrawi. Adalah Jembatan “Teksas” atau teknik-sastra. Jembatan penghubung fakultas teknik dan sastra menjadi penanda baru yang dibanggakan oleh seluruh civitas UI.
Jembatan kecil setapak yang hanya bisa dilalui lalu lalang pejalan kaki dan sepeda adalah wujud sedikit citarasa tempat yang berhasil diciptakan pihak kampus. Merah dan kuning tampak menonjol di tengah lingkungan hijau dan luasnya danau. Meski tak bersih, nuansa kampus yang menyenangkan tetap saja aku rasakan.
Bila waktu dulu aku kuliah di Solo waktu yang tak akan kulupakan adalah datangnya hujan pertama yang akan diiringi oleh gugurnya bunga pohon angsana di sisi jalan hampir sepanjang jalur kampus. Gugurnya bunga yang nyaris menutupi aspal dan paving blok jalan seakan mengantar kita ki Jepang sejenak kala. Berjalan diantara bunga berguguran. Romantisme yang yang sayang sampai lulus dan terdampar di Jakarta belum terabadikan lewat kamera digital.
Jembatan Teksas dan bunga angsana yang gugur adalah dua wujud yang beda. Tapi sepertinya jadi satu wujud entitas yang kuat tentang sebuah memori. Memori tentang indahnya sebuah tempat untuk menuntut ilmu....

7 komentar:

Anonim mengatakan...

whew, sama2 alumni UI neh bang, kalo saya UI >> Unair Indonesia tapi hehehe

Bazoekie mengatakan...

aku UI juga mas,maksude kuliah neng Universitas tapi "Ingah-ingih" wae kuliahe...he2 kok ga nyambung ya.

Anonim mengatakan...

Gugurnya bunga pohon2 angsana di sepanjang jalan kampusmu emg indah bak gugurnya bunga sakura di Jepang, tapi kl ulat2 yang bergelantungan di pohon2 angsana yang sama, sampe2 jalanan penuh ulat, pye jal? hiii...(inget ga?)

tempat wisata di bandung mengatakan...

mengenang indahnya nostalgia ya ..

cepi mengatakan...

Thank you so much for the very useful information for me

BNI mengatakan...

terimakasih atas sharenya, beginilah indahnya saling berbagi satu sama lain

Obat Tradisional Mata Berkunang Kunang mengatakan...

Thanks for the information. Once very beneficial to us all. Awaited further information.

Obat Tradisional Hepatitis C

Obat Tradisional Mata Berkunang Kunang Pada Ibu Hamil

Cara Menyembuhkan Miopia Secara Alami