"Perempuan Berkalung Sorban" yang Melelahkan...

Perlawanan seorang santri muslimah anak kyai, perjuangan mendapatkan cinta sejati dan segala ketidakadilan bagi wanita. Mungkin sederet hasrat tersebut yang akan disampaikan Hanung dalam film terbarunya. Sepanjang durasi Perempuan Berkalung Sorban, mau tak mau kita teringat film fenomenal Hanung sebelumnya; Ayat-ayat Cinta yang sangat terasa sepanjang film. Kali ini kisah yang diangkat menurut Hanung ini memang rentan kontroversi. Film ini diangkat dari Novel dengan judul sama karangan Abidah El- Khalieqy.
Bercerita tentang Annisa (Revalina S Temat)anak kyai Hanan dari pesantren Al-Huda yang sedak kecil menerima perbedaan perlakuan di keluarga hanya karena dia perempuan. Ketidakadilan ini sekan mendapat media yang tepat untuk berbagi dengan Khudori (Oka Antara), paman jauh dari pihak Ibu Annisa. Disamping tukar pikiran yang sangat ‘chemistry’, benih cinta tumbuh namun terbentur tradisi kolot yang dipegang keluarga dan kultur pesantren.
Singkat Cerita Annisa dijodohkan dengan Samsudin (Reza Rahadian) anak seorang kyai kaya karib Kyai Hanan. Sedangkan Khudori hanya menyesali nasib karena harus membunuh perasaan cintanya selama kuliah di Mesir. Selanjutnya cerita sangat padat meluncur sepanjang film. Kekerasan rumah tangga yang dialami Annisa dan Kisah cinta yang datang kembali antara Khudhori dan Annisa yang berujung fitnah kepada keduanya berzina adalah klimaks yang belum selesai. Kehidupan Annisa baru sebagai aktifis di bidang advokasi perempuan sampai akhirnya menikah dengan Khudori dan punya anak adalah gambaran klimaks kedua (atau entah ke berapa), Sampai Khudori yang meninggal secara tragis. Sampai dengan ending cerita tentang terbukanya pikiran Pesantren Al-Huda dengan bacaan dunia luar untuk santrinya, pesan sangat gamblang tersampaikan. Kesetaraan, Keadilan dan arti Kebebasan yang sebenarnya dapat dengan mudah kita dapatkan dari adegan yang serba jelas sepanjang film.
Menurutku beberapa adegan yang menyatakan pemberontakan seorang wanita atas kungkungan budaya dan dogma ajaran agama selama di pesantren digambarkan dengan agak provokatif. Ini yang menjadi satu hal hal yang kurang tergambar halus. Hubungan personal antar Annisa dan Khudori seharusnya lebih bisa menguras emosi penonton tampak datar di sana-sini. Meski demikian Oka Antara menunjukkan kemampuan maksimalnya berperan menjiwai sosok Khudori yang lemah lembut dan sabar. Selebihnya tokoh besar lain yang muncul bermain dalam tataran standart kalau melihat pengalamanya.
Durasi Film yang sangat panjang membuat film sangat menguras tenaga bahkan capai di tengah cerita. Banyak adegan yang sangat dipertanyakan kebutuhannya, membuat film ini terasa membosankan di beberapa adegan. Adegan ranjang yang tak perlu, kekerasan yang tersa vulgar. Bebarapa adegan lain yang membuat durasi yang melelahkan sangat membuat film ini benar-benar kurang menggigit.
Bisa jadi sudut pandang lelaki-ku menganggap tema yang diangkat sebenarnya sudah kurang “aktual” saat ini. Gambaran sebuah pesantren yang masih kaku menerima iklim keterbukaan dan modernisasi bisa jadi masih ada di beberapa daerah. Tetapi masalah kekolotan terlihat agak konyol bila tergambar dalam bingkai ungkap hiburan modern saat ini. Orang tahu setting Film (sekitar tahun 90an) masih dalam suasana tertutup dengan keterbukaan. Tetapi apakah perlu adegan pembakaran buku diperlihatkan sevulgar itu. Bisa Jadi kita ketawa melihat buku “Bumi Manusia” dan buku yang dianggap "kekirian" lainya dibakar dan dianggap sesat, sedangkan keluar bioskop sangat dengan mudah membaca bukunya di Toko sebelah. Sebuah aktualisasi tema yang kurang tergarap dengan maksimal. Disamping musik pengiring yang terasa kurang mengangkat, kembali bila dibanding dengan pendahulunya; AAC.
Aku tak tahu dengan apa yang menjadi titik lemah utama film Hanung Kali ini. Tetapi satu catatan adalah; Terlalu banyak yang mau disampaikan dengan adegan. Ini bisa jadi proses kreasi Hanung yang kurang meloncat jauh lagi Pasca AAC.
Entahlah…, tapi tetap saja aku kasih lima point gratis untuk Hanung bila kita bandingkan dengan film lokal horor yang membuat kita merasa semakin mundur aja dalam ber-film. He...2

18 komentar:

Anonim mengatakan...

topreview nie.....

satu lagi pas abis nonton ko' ga greget ya endingnya ,.. maksudnya klo abis ntn tuch pasti ada memory yang dibawa, tapi begitu keluar bioskop langsung lupa endingx kaya gimana...hahhahaha

Karina Suroya mengatakan...

yup...ko saya pun merasakan hal yang sama...hohohoho
even, i cried in the middle of the scene...
yang aneh lagi, Sorbannya baru dipake (bener-bener keliatan) pas di akhir, dan dibuang pula,,,apa maksudnya???
but, yaaa film yang tergolong lumayan bagus untuk membuka tahun 2009 dibandingkan film-film indonesia yang sedang marak di desember2008-januari2009 ini...
hohohoho

Anonim mengatakan...

kalo ngebacanya belum tuntas, aq bantu siap bang baz..
seperti kata caleg-caleg "siap menjalankan amanah!" ato kubelikan buku-buku lagi seperti kata caleg "100% gaji buat rakyat". Tinggal pilih dech...

abah opank kudos.

Bazoekie mengatakan...

@ ikoiko:
he2..ga tu lah mbak, ato mas?udah lelah review.
@karina suroyo:
kok senasib ya.?
@abah opank kudos:
wah jangan2 antum postingan sebelumnya nih?..he2...

namaku wendy mengatakan...

lom nonton tapi dah ndak minat duluan begitu tau yg maen revalina huehehe mo baca bukunya aja wis:D

yudhi puspa tia mengatakan...

hehe makasi reviewnya mas bas
ahh untung aku ga nonton tapi pengen tau critanya juga siy...

RaRa Wulan mengatakan...

sebenernya sih pingin liat film ini tapi nggak jadi males soalnya, katanya sih bagus tapi kuq kayaknya nggak menarik tuh buat saya setelah baca reviewnya :D

Program kasir mengatakan...

karangan novel nya sangat lah bagus, mengingatkan kepada seluruh wanita yang ada di dunia ini agar tetap bersemangat walaupun kita di bawah laki-laki..

Sewa Mobil Bali mengatakan...

bener sekali,,,walaupun kita ada dibawah laki" jangan biarkan kita terus terinjak" ya kan...

sewa mobil di bali mengatakan...

sebenernya sih pingin liat film ini tapi nggak jadi males soalnya, katanya sih bagus tapi kuq kayaknya nggak menarik tuh buat saya....

Sewa Mobil Bandung mengatakan...

film yang bagus banget ,, kisahnya sangat memberi didikan religi bagi siapa aja yang nonton,, pokoknya filmnya top banget lah.........

cepi xtm btkl mengatakan...

bacanya juga aku pengen sampai akhir ech tadi malah mati lampu ,,,enek banget aku ...


makasih yah gan atas informasinya semoga bermanfaat buat kita semua salam kenal aja dari aku

messi mengatakan...

Thank you so much for the very useful information for me

grosir sandal sancu mengatakan...

filmnya seru banget..ada sedihnya. baguslah unutk di tonton

obat sakit gigi untuk ibu menyusui mengatakan...

kalau saya lebih suka sama Ayat-ayat Cinta.

obat radang usus buntu untuk anak dan dewasa mengatakan...

mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat, mana ada Keberhasilan dalam waktu singkat, jangan ada persaingan yang gak sehat..

pengobatan alami gondok pada anak mengatakan...

artikel yang di berikan sangat bagus dan bermanfaat untuk kita semua

Obat Kanker Hati mengatakan...

Hanya berkunjung gan, izin menyimak.

Obat Tipe Alami
Obat Alzheimer
Solusi Pengobatan Tukak Lambung
Penghilang Perut Kembung
Mengatasi Sesak Napas
Pelancar Haid
Obat Maag
Obat Sulit BAB
Obat Sakit Kepala
Mengobati Anak Batuk