Jakarta, 21 Februari 2012 (J-21022012)

Tanggal ini sekitar tiga puluh delapan bulan lagi, akan terjadi sebuah kejadian yang tak akan dilupakan oleh warga kota ini;
Hari ini tanggal 21 Februari 2012 -hari yang unik secara kalender- Jam menunjukkan pukul 13.13 WIB. Entah kebetulan atau tidak seluruh kendaraan di kota ini mengalami macet total di hampir seluruh kota Jabodetabek sampi ke gang kecil sekalipun. Kejadian berawal dari pemadaman listrik kota Jakarta dan sekitarnya (biasa kan pemadaman bergilir). Semua aktifitas kantor dan kegiatan lain berhenti dan karyawan terpaksa pulang berbarengan. Berbarengan dengan pemadaman listrik, sistem Traffick manajemen Lalu lintas secara tiba-tiba mengalami kerusakan hampir menyeluruh di penjuru kota. Kemacetan benar-benar menunjukkan titik puncak dari "Keadaan stagnasi" Lalu lintas Kota Jakarta.
Siang ini adalah siang tersial dari warga kota. Secara kebetulan Cuaca menunjukkan titik kulminasi tertinggi walau Februari masih dalam hitungan musim penghujan. Anomali iklim membuat cuaca benar-benar panas sampai hampir menyentuh angka 40 derajat Celcius. AC kendaraan tidak banyak menolong suasana panas pengendara. Suasana sangat membuat kesal bahkan berlangsung sangat lama hingga berjam-jam.
Suasana yang sangat kacau ini berpuncak pada satu kejadian : Seluruh pengendara tanpa kecuali keluar dari mobil (untuk yang bermobil) dan meninggalkannya di tengah jalan menuju tempat lebih nyaman (Mall tentunya). Bagi pengendara motor menaruh seketika sepeda motornya di tengah kemacetan. Secara spontan mereka mengumpat terhadap kotanya
"Oh Benar-Benar Kota Yang Memuakkan"...(maaf sekedar Ilustrasi saja)....
Tentunya Kejadian ini memang khayalan dan rekaanku belaka. Tanggal rekaan biar keren, keadaan rekaan(dan serba kebetulan ) biar tambah ilmiah. Spontan saja punya ide cerita gila ini. Di tengah banyaknya prediksi kejadian di masa datang, tema stagnasi lalu lintas jakarta menjadi tema yang selalu menarik. Benang kusut lalu lintas Jakarta sangat menujukkan kegagapan pemegang kebijakan kota ini membuat lebih baik. Isu teranyar adalah usulan kenaikan tarif parkir. Di tengah masih acak-acakanya perpakiran Jakarta, tampaknya usulan ini dianggap upaya tangan panjang oknum menambah setoran (baca; premanisme) yang justru digaungkan oleh Kapolri Baru.
Pembenahan Pola Transportasi Makro (PTM) Jakarta bukan tanpa upaya solusi serius dari Pemerintah. Simak saja program ke depan Pemerintah:
1.Transjakarta ( TiJe atau Busway)
Dimulai oleh Transjakarta (dikenal dengan Busway) sebagai moda angkut massal dengan memakai sebagaian badan Jalan untuk jalur khusus Bus berdaya angkut besar. Hasilnya bisa kita lihat setelah diluncurkan empat-lima tahun silam nampaknya sebagian masyarakat berpendapat Dengan jumlah saat ini sekitar 10 koridor (rencananya 15 koridor, Kompas 17-11-08) Transjakarta justru menambah kemacetan dimana-mana. Keberhasilan Transmilenio sebagai proyek acuan TiJe di Bogota Kolombia nampaknya sangat beda karakter lalu lintas maupun habit bertrasportasi warga Indonesia dan Kolombia.
2.Waterway.
Proyek selajutnya yang lebih dibilang kurang terencana (baca :gagal) adalah Waterway. Proyek yang hanya bertahan seumur jagung terkendali elevasi sungai di Jakarta yang tak mundukung.

Yang direncanakan
Proyek trasportasi massal selanjutnya memang menunjukkan langkah lebih serius. Moda yang lebih modern dan dengan daya angkut massal seperti;
1.Proyek Monorail
Proyek yang direncakan untuk angkutan Massal di lingkar District Bisnis dan sudetan arus tengah kota memang berpotensi mengurangi beban jalan oleh kendaraan umum. Bila Proyek ini macet, lebih karena kurang cakapnya skenario pemerintah bekerjasama dengan pihak Investor sebagai proyek yang menguntungkan.
2.Proyek Mass Rapid Transit (MRT)
Proyek angkutan Mahal ini direncanakan memotong jalur lewat bawah tanah dari daerah pinggiran ke tengah kota. Direncanakan proyek awalnya adalah Lebak Bulus sampai Dukuh atas (Jl. Sudirman) Proyek ini yang paling potensial sekaligu super mahal. Jika ini terlaksana Jakarta akan jadi kota super modern dan lebih bergerak cepat.
3.Kereta Api Bandara
Kereta ini sebagai pintu penjemput penumpang Pesawat di tengah kota. Dengan sistem City Check In di stasiun keberangkatan akan mengurangi "waktu sia-sia" kita menunggu Pesawat di Bandara. Rencananya Kereta ini mengurangi penumpukan kendaraan di satu-satunya jalur (Jalan Tol) yang banjir besar tahunlalu.
Disamping proyek utama dari PTM tersebut masih ada proyek pendukung lainnya yang menurutku lebih murah untuk difokuskan di awal. Jalur Kereta Api Jabotabek sangat potensial dikembangkan lebih bagus (sekarang?, mungkin lumayan saja). Jalur kereta dari Hinterland Jakarta semacam Double Track Serpong, Bekasi dan Bogor sangat menunjukkan moda yang potensial mengurai penumpukan kendaraan pribadi di jalan raya. Selain adanya kereta reguler sebagai moda trasportasi murah. Jalur ini sangat minim resiko gesekan kepentingan masyarakat bila dikembangkan lebih intensif.
Bila program PTM ini berjalan seperti rencana kejadian ilustrasi di awal tulisan kemungkinan besar tak terjadi. Melihat keadaan sekarang kita diberi dua kaca mata melihatnya. Kacamata buram yang selalu melihat keadaan serba tak menentu atau kacamata Baca yang jernih yang melihat segala sesuatu dengan optimisme.
J-21022012 adalah angka yang indah, namun akan menjadi angka sial sejarah kota ini. Ayo kita dukung dari hal yang paling kecil. Semampunya kita berapresiasi saja.Nuwun....

NB:
Gambar Diambil dari sini
Ditulis karena Saat timku lagi pusing dengan Proyek Sayembara "Stasiun Kereta Api Interchange Dukuh Atas" Jakarta.

[+/-] Selengkapnya...

Weekend Ngerjain PR yang Menumpuk...

Wah saking pusingnya mikir kerjaan (sok sibuk ceritanya). Aku numpuk beberapa PR dari beberapa teman. PR ini terdiri tiga, inilah rapelan PR yang numpuk itu.
A.Tentang Latar Belakang Arti Blog "Ruang Tetirah"
Ini PR dari kang addienk tentang latar belakang dan arti dari blog ini. Begini ceritanya;
1. Latar Belakang Ngeblog, ya ingin supaya lebih pinter dan tidak gaptek. Informasi jadi lebih kaya lagi yang masuk ke otak. Mikir juga jadi lebih bisa ter-struktur.
2.
Tentang Blog ini. Mulainya baru April 2008 ini. Ya mumpung ada waktu dan fasilitas di kantor dimanfaatin untuk Hal Positif.
3.
Arti nama "Ruang Tetirah", menurutku tempat beristirahat dan "ongkang-ongkang" di sela kesibukan dan Rutinitas. Harapanya tempat ini sebagai tempat untuk sejenak melepas kepenatan. Nulis apa aja dan Apa adanya (yang sering ngawur).Tujuan sederhanya mencoba memahami hidup ini dan "Menyederhanakan Kompleksitas Hidup"seperti tagline judul blog.
B.10 Kalau Aku Jadi, maka
PR Kalau 10 Hal aku menjadi dari Kang Blogger Addicter ini juga lumayan Pusing. Tapi tidak usah dibikin pusing.Dikasih kesempatan berandai yaharus dimanfaatin to?
Inilah 10 Hal Kalau aku jadi :
1. Kalau aku jadi Arsitek dan Konsultan Sendiri, aku akan pilih-pilih Job yang sesaui idealisku (duitnya lumayan tapi). Yang tidak sesuai idealisku mikir-mikir dulu duitnya gede tidak?? (he-he sama saja ya).
2. Kalau aku
Jadi Punya Rumah Sendiri. RTH (ruang terbuka hijaunya harus 60 % dari lahan. wuih alangkah ijonya pekaranganya
3. Kalau aku
jadi Penulis sebagai selingan hidup,aku ingin seperti Gede Prama yang bisa selalu Ngikutin "Lentera Hati"-ku
4. Kalau aku
jadi Pengusaha, aku pengen buka usaha "warung angkringan (warung hik)" untuk tempat sosialisasi warga dan tempat yang paling egaliter di dunia.
5. Kalau aku
jadi Presiden.Wakilku adalah wanita. Partner yang cantik adalah Inspirasi...
6. Kalau aku
jadi wartawan saya pengen jadi wartawan Politik Internasional yang bisa keliling dunia, terutama Timur Tengah dan Eropa
7. Kalau aku
jadi pemain bola ,aku pengen main di Inter berpasangan dengan Ibrahimovic.
8. Kalau saya
jadi direktur suatu perusahaan saya pengen buat program CSR yang terbuka untuk siapapun.
9. Kalau saya
jadi Cendekiawan, sayaakan buka sebuah Learning center. amin...
10. Kalau saya
jadi orang sukses di bidang apapun, saya tidak akan sombong.Dunia ini fana...halah...
Namanya juga jikalau, jadi ya kudu yang baik dan diniatkan dengan ikhlas.Kesempatan Narsis kali
C. What "Arif Rahmat Basuki" Means....
PR tentang "Arti dari Nama"dari mBak Noeqiah. Hasilnya arti namaku silahkan diartikan sendiri:

What Arifrahmatbasuki Means
You are usually the best at everything ... you strive for perfection.
You are confident, authoritative, and aggressive.
You have the classic “Type A” personality.

You are wild, crazy, and a huge rebel. You're always up to something.
You have a ton of energy, and most people can't handle you. You're very intense.

You definitely are a handful, and you're likely to get in trouble. But your kind of trouble is a lot of fun.
You tend to be pretty tightly wound. It's easy to get you excited... which can be a good or bad thing.

You have a lot of enthusiasm, but it fades rather quickly. You don't stick with any one thing for very long.
You have the drive to accomplish a lot in a short amount of time. Your biggest problem is making sure you finish the projects you start.

You are loving, compassionate, and ruled by your feelings.
You are able to be a foundation for other people... but you still know how to have fun.

Sometimes your emotions weigh you down, but you generally feel free from them.
You are truly an original person. You have amazing ideas, and the power to carry them out.

Success comes rather easily for you... especially in business and academia.
Some people find you to be selfish and a bit overbearing. You're a strong person.

You are confident, self assured, and capable. You are not easily intimidated.
You master any and all skills easily. You don't have to work hard for what you want.
You make your life out to be exactly how you want it. And you'll knock down anyone who gets in your way!

You are a seeker. You often find yourself restless - and you have a lot of questions about life.
You tend to travel often, to fairly random locations. You're most comfortable when you're far away from home.
You are quite passionate and easily tempted. Your impulses sometimes get you into trouble.

You are full of energy. You are spirited and boisterous.
You are bold and daring. You are willing to do some pretty outrageous things.
Your high energy sometimes gets you in trouble. You can have a pretty bad temper at times.

You are the total package - suave, sexy, smart, and strong.
You have the whole world under your spell, and you can influence almost everyone you know.
You don't always resist your urges to crush the weak. Just remember, they don't have as much going for them as you do.

You are a very lucky person. Things just always seem to go your way.
And because you're so lucky, you don't really have a lot of worries. You just hope for the best in life.

You're sometimes a little guilty of being greedy. Spread your luck around a little to people who need it.
You are a seeker of knowledge, and you have learned many things in your life.

You are also a keeper of knowledge - meaning you don't spill secrets or spread gossip.
People sometimes think you're snobby or aloof, but you're just too deep in thought to pay attention to them.


Selesai juga tugas PR ini. Untuk PR kali ini untuk diriku saja ah.Selain numpuk dan banyak Mau ngasih ke Teman kok masih malu nanti jadi ngrepotin. lain Kali Aku akan bikin PR untuk teman-teman juga.
Salam...

[+/-] Selengkapnya...

Sembilan Belas Tahun lalu...

Rentang sembilan belas tahun bukan waktu yang sebentar. Memori akan sebuah tanah kelahiran selalu memjadikan cerita indah untuk masa depan kita. Di tempat sama dalam waktu berbeda kucoba rangkai sebuah memori masa lalu. Kisah yang tak akan terhapus hanya oleh sebuah kebijakan tangan besi penguasa kala itu. Penguasa bisa menghapus sebuah peta , tapi tak bisa menghapus sebuah memori yang selalu mendasari impian kita.
Cerita ini seharusnya aku tulis sebagai cerita mudik lebaran lalu. Karena kesibukan dan ritunitas baru kali ini bisa kurangkai cerita ini. Bermula untuk mengenang kisah masa lalu, aku datang ke bekas desa masa laluku yang kini menjadi sabuk hijau genangan “Waduk Kedung Ombo”. Di sudut jembatan indah yang membentang di sungai desa, terlukis ingatan masa kecil. Masih seperti dulu, begitulah wujud jembatan ini. Masih kokoh walau terlihat kusam karena silih berganti terendam air waduk di tiap pergantian musim. Masa kecil saat mandi di kali sebagai wujud kebahagiaan anak-anak desa. Menangkap udang dan ikan dan beragam jenis mainan yang lahir dari penghargaan alam warga desa.
Sampai saat inipun, disela obrolan masa lalu dengan kerabat masih berandai bahagianya jika masih bisa berkumpul di desa kita yang sangat guyup dan makmur. Bukan tidak mungkin kita tak terimbas budaya “urbanisasi”. Kesadaran untuk berani menyatakan kata “cukup” saat itu membuat warga merasa tentram dan rukun. Esensi kemakmuran yang mustahil kita dapatkan saat ini. Aku lahir di rumah kakek-nenekku, masa kecilku juga sempat merasakan keindahan itu sampai kita pindah ke daerah lebih tinggi yang bebas dari genangan waduk (tidak jauh dari dusun kita yang tergenang). Segalanya seperti berjalan apa adanya, sebelum Sebuah Proyek Raksasa mengubah jalan hidup kita semua. Ribuan Desa tergusur Proyek Waduk Kedung Ombo. Warga yang semula terikat dalam satu dusun yang nyaman harus bepisah membuat berpuluh dusun baru karena jadi korban gusuran. Meski sebagian besar warga pindah ke daerah yang tak begitu jauh, tetap saja mengubah cerita bersama. Meskipun tak lebih dari 6 tahun aku melewati masa itu, setidaknya aku merasakan sisa memori itu.
Saat ini bisa jadi aku merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang tua sebelum aku apa artinya mempertahankan tanah kelahiran. Bagaimana penolakan dianggap sebagai tindakan pembangkangan Negara kala itu. Masih aku ingat saat pagi buta harus bersembunyi-sembunyi menghindaari intimidasi aparat desa untuk sekedar berkeluh kesah ke Gedung DPR di ibukota berjarak tak kurang 600 km. Aku mewakili satu generasi yang tak tahu menahu masalah utama kala itu. Generasi yang lebih beruntung dari adik dan keponakanku kini yang hanya bisa melihat sisa itu tanpa melihat cerita di balik itu.

Insya Allah Bersambung……

NB: Cerita Ini sempat tertahan di USB-ku beberapa minggu.
Tak pede dengan dengan isinya yang sentimentil. Akhirnya ku-posting setelah Kudapatkan Novel tentang "Ritual Gunung Kemukus" yang aku temukan di Indonesia Book Fair 2008 di JCC, Jakarta. Mencoba untuk menjadikan cerita dari awal dari rangkaian cerita.

[+/-] Selengkapnya...

Super OBAMA


Dunia bersorak bersama menyambut Kemenangan Barrack Obama.Seorang keturunan Afro-Amerika pertama akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika ke -44. "Perubahan Telah datang", satu inti kata yang diucapkannya  dalam pidato kemenangan dia. Ucapan yang akan ditunggu-tunggu oleh publik dunia di empat tahun ke depan.
Obama telah membawa harapan baru bagi Amerika dan dunia, dan ketinggalan Indonesia menjadi bagian eforia itu. Tiga tahun pernah tinggal di Indonesia (sekolah di SD Menteng 01), banyak membawa perasaan sentimentil kita tentang kenangan sosok Barry kecil hingga sekarang menggapai impian terbesarnya. Teman dan juga orang terdekat Obama mendadak menjadi orang penting karena media antri menanyakan serba-serbi sosok si Barry. Cerita Anak Menteng yang menembus Gedung Putih menjadi berita yang sangat renyah bagi media. Andai Obama memakai nama belakang bapak tirinya; Lolo Sutoro di belakang nama Barrack menjadi Barrack Sutoro , alangkah semakin sentimentilnya kita berkata bahwa : Obama mesti wong Jowo..., hahaha...

Menunggu Kiprah "Super OBAMA"
Terlepas sentimentil semua eforia kemenangan Obama. Beban dia sebagai penerus Amerika sangat berat. Kebrobokan dunia sudah sangat parah akibat ulah Presiden Bush. Krisis Timur Tengah dan paling anyar Krisis Finansial sebagai wujud meletusnya gelembung kosong pertumbuhan ekonomi Amerika adalah sederet tugas Obama ke depan.
Tetapi langkah dunia telah bergerak bersama menyambut harapan baru. Satu kata untuk mengatakan Percaya Obama akan membawa perubahan itu. Obama mungkin bukan Superman, tetapi Obamamempunyai kesempatan besar mengubah masa depan dunia. Satu tangan Obama telah menenteng satu keranjang berisi "Harapan Dunia" kemudian satu tangan lagi adalah kuasa Obama untuk melakukannya.
Selamat buat Obama yang benar-benar  menghipnotis dunia.
Semoga Menjadi benar-benar "Super Obama" bagi dunia.

NB:Gambar diambil dari sini

[+/-] Selengkapnya...

Dendam Max Payne


Film yang diangkat dari game rupanya masih punya tempat di hati pecinta film. Salah satunya Film yang dibintangi bintang-bintang terkenal semacam Mark Wahlberg (sebagai Max Payne) Chris O’Donnel sebagai bos istri Max dan ada juga debut penyanyi cantik Nelly Furtado sebagai teman Max. Diharapkan film ini mengikuti jejak sukses game yang diangkat ke layar lebar sebelumnya seperti Resident Evil dan Hitman.
Kekuatan cerita film ini lebih terfokus pada kekuatan balas dendam seorang polisi yang kehilangan secara tragis istri dan anak tercinta. Kemampuan menembak dari Max dan kelamnya suasana setting kota menjadi kekuatan tambahan, yang sepertinya tak mau kalah dengan versi game itu sendiri. Dendam mencari pembunuh orang-orang tercinta membawa ke peristiwa dan masalah yang tak terduga.
Ketidaksabaran Max mencari pembunuh istri dan anaknya membawa sedikit demi sedikit permasalahan yang selama ini kabur. Istrinya Michelle yang bekerja untuk perusahaan Aesir ternyata punya peran penting dalam sebuah proyek rahasia yakni Serum kekebalan untuk Pasukan Militer yang akhirnya gagal dan menimbulkan masalah bagi pemakai. Kekuatan pemakai yang berlipat ternyata berefek samping timbulnya halusinasi (semacam kerasukan kekuatan iblis) yang bersifat jahat.
Cerita Tanggung
Sebagai film thriller action, garapan John Moore (sebelumnya menggarap film Behind Enemy Lines) terbilang cukup seru. Gambar kelam yang merujuk pada suasana asal game dikemas cukup rapi dalam efek visual CGI. Adegan tembak-tembakan sepanjang film juga sangat memanjakan penonton. Sayangnya cerita yang sudah jamak diangkat di layar lebar terlihat biasa dan kurang menunjukkan sebuah inovasi baru. Efek slow motion gerakan Max dalam menembak dan ledakan seru di setiap adegan seakan kurang didasari sebuah alasan yang kuat. Bisa jadi muncul pikiran di benak penonton; Penting tidak sih adegan ini? Bila Slow Motion ala film Trilogi Matrix menjadi bagian tak terpisahkan tokoh utama, gerakan Max Payne seakan terlihat sebagai sekedar adegan seru- seruan yang tak mengagetkan lagi –bila tak ingin dikatakan sangat biasa-.
Kerumitan cerita juga sebenarnya bisa dikatakan cukup tanggung. Terlepas harus dalam koridor cerita dasar versi game, kenapa tidak membuat cerita yang melibatkan intrik tingkat tinggi. Aku sendiri sangat kurang mengikuti perkembangan Game sehingga kurang kompeten membicarakan gamenya. Dalam cerita film, kasus yang mengakibatkan Istri Max dibunuh seakan terlalu simpel karena terlihat sebagai kasus mafia tingkat perusahaan saja. Film sekelas ini seharusnya tak takut lagi menyangkutkan masalah dengan konspirasi dengan pemerintah atau militer utama sebagai tambahan daya tarik cerita.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan film ini, setidaknya sedikit memberi warna lain diantara menjamurnya film lokal yang sebagian besar kurang pantas untuk diapresiasi. Akhir-akhir ini film kelas Hollywood memang sedang jarang nongol di sejumlah bioskop karena kepungan film lokal. Bisa menonton film ini setidaknya menjadi pengganti film “Body of Lies” yang ternyata udah turun layar di sebagian besar jaringan bioskop utama. Dendam ala Payne ternyata bisa juga diartikan balas dendam membunuh kejenuhan kita terhadap film lokal yang tak bermutu.

[+/-] Selengkapnya...

Titah Raja Jawa & Fenomena Demokrasi Kita.


”Dengan mohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan niat yang tulus memenuhi panggilan kepada Ibu Pertiwi, dengan ini saya menyatakan siap maju menjadi Presiden 2009”
Ucapan singkat Sang Sultan (Sri Hamengku Buwana X) yang serta merta diikuti gemuruh ratusan ribu warga Jogja dan sekitarnya. Perhelatan Pisowanan agung sebagai wujud demokratisasai warga dan wujud uniknya demokrasi Indonesia. Pisowanan Agung bisa jadi wujud peninggalan budaya jaman Feodalisme -yang masih kuat di dalam hati rakyat.

Pisowanan Agung yang berasal dari budaya “Tapa Pepe” sebagian rakyat untuk berkeluh kesah kepada rajanya untuk meminta petunjuk solusi (lebih lengkapnya lihat disini). Seiring berjalan jaman Tapa pepe berkembang menjadi pisowanan agung sebagai wujud demokrasi rakyat. Sesuatu yang tak bisa kita pungkiri sebagai satu wujud demokratisasi rakyat yang simpel dan tanpa berbelit-belit.
“Kesengsem pada Sultan” demikian ungkapan Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti di Kompas (01/11/08) sebagai wujud eforia warga Jawa (Jogja khususnya) mendamba datangnya pemimpin baru bangsa ini. Tak mudah memang menebak gerak gerik Sultan beberapa bulan ini menghadapi dilema sang Raja Jawa yang tesisa ini (sekarang satu-satunya raja yang punya kuasa di struktur pemerintah). Posisi dilematis yang justru dilihat langkah politik yang “Malu-Malu Mau” oleh berbagai kalangan. Dilematisnya posis dia bile kelak jadi presiden. Tak mungkin di jaman demokrasi yang sedang dibangun bangsa ini merangkap tiga posisi sekaligus; Presiden, Raja dan Gubernur DIY. Meskipun kasus ini juga dialami ayahanda beliau. di Jaman Orde baru. Tetapi sekarang tak mudah membiaskan demokrasi disaat rakyat tau segala bias sang pemimpin mereka. Kegagapan Negara menghadapi dilema ini ditambah oleh ungkapan abadi perpolitikan;” Tak ada lawan atau kawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan". Sultan datang ancaman datang. Partai Golkar sebagai payung Sultan dalam berpolitik terlihat gugup melihat gejala ini. Terbaca sebagai Kemunduran berdemokrasi saat Jurus “Konvensi Partai” yang ditiadakan adalah rabaan yang sah menurutku terhadap gerak partai beringin ini. Ketakutan tokoh sentral yang sangat ambisius akan munculnya kuda hitam di partai ini diupayakan dibendung sejak awal oleh tokoh-tokoh ini. Ini adalah gejala ketakutan menghadapi kenyataan demokrasi.

Satrio Piningit dan Kerinduan Datangnya Pemimpin Sejati
Kembali ke persoalan Sultan, di luar permasalahan Sultan yang akhirnya “naik gunung” untuk meramaikan bursa Capres. Kasus Sultan sangat unik, di luar dia sebagai raja dan gubernuh daerah Istimewa. Apakah ini wujud demokrasi kita gagal? Bisa ya bisa jadi tidak. Eforia dukungan kepada Sultan bisa jadi menggelinding, tetapi bisa juga akan surut oleh sistem demokrasi yang pelan-pelan “dinikmati” juga oleh rakyat. Raja Jawa kembali adalah wujud kerinduan sosok pemimpin yang tak kunjung datang. Demokrasi tanggung dan instant yang diterapkan para birokrat saat ini pelan tapi pasti mengikis roh demokrasi yang justru mau kita tuju. Jawaban Feodalisme datang atau belum hilang bisa jadi adalah justifikasi yang prematur. Tetapi aku yakin Sebuah tesis akan selalu muncul antitesisnya. Sepertinya kerinduan akan “Satrio Piningit” yang datang untuk menyelamatkan rakyat tetap menghiasi mimpi-mimpi kita. Di saat sistem demokrasi yang kita gadang justru terseok menuju senjakala. Sang Raja siap bertitah menjadi kesatria penyelamat. Ironi demokrasi yang selalu menghiasi keunikan bangsa ini.

NB:Gambar diambil dari sini

[+/-] Selengkapnya...