Akhirnya Kembali (lagi)..



Bila kehidupan punya jeda, Lebaran adalah satu dari jeda itu...
Bila kehidupan perlu Perayaan, Lebaranlah puncak perayaan itu.
Bila Kehidupan perlu Silaturahmi, lebaran-lah puncak selebrasi silaturahmi.
Bila Kehidupan adalah perjalanan menuju kampung akherat. Lebaran adalah pulang ke kampung halaman.
Bila Kehidupan perlu makan enak, Lebaranlah waktu makanan enak muncul bersamaan...(
mak nyuss)...
Lebaran adalah kehidupan, dan juga Perayaan kehidupan…
.


Tradisi mudik tahunan untuk merayakan lebaran tak lekang oleh waktu, bahkan semakin menunjukkan sebagai "tradisi abadi" bangsa ini. Toh di tengah semakin mudahnya orang bersilaturahmi dan bersapa dengan semakin luasnya jaringan informasi, belum afdol jika belum mudik bertemu sanak saudara.
Lebaran mempunyai banyak arti bagi banyak orang. Setelah satu bulan berpuasa, satu tahun beraktifitas (bisa jadi tanpa jeda). Bila dalam konteks agama puasa adalah menuju manusia bertaqwa , maka dalam konteks masyarakat lebaran merupakan akhir dari proses manusia yang “eling lan waspadha”. Selalu ingat dan waspada, adalah arti taqwa secara sederhana. Lebaran selalu saja mengingatkan segalanya.
Merayakan Kehidupan ?
Bila sebuah kehidupan layak dirayakan, kapan saat tepat merayakanya? Bagi sebagian orang (baca kaum urban) lebaran-lah waktu yang tepat. Kerja setahun tanpa henti, tanpa jeda, demi mendapatkan kehidupan layak. Lebaran waktu yang layak untuk menunjukkan keberhasilana pencapaian itu. Proses ini telah ter-Komodifikasi dalam bentuk pencapaian material. Seseorang yang berhasil maerantau dengan membawa capaian keberhasilan dalam bentuk-bentuk berwujud material. Kendaraan yang mewah, dandanan modern, kantong tebal, adalah beberapa contoh diantara parameter keberhasilan.
Bagiku lebaran adalah rehat sejenak dari rutinitas untuk kemudian berevaluasi menata kembali rencana masa depan. Bila orang beresolusi di awal tahun, aku berusaha punya resolusi di lebaran ini untuk minimal satu tahun ke depan untuk mewujudkan rencana yang belum tercapai. Banyak dan tak akan selesai tertulis dalam satu lebar kertas folio.
Mendadak Filosofis nih...
Akhirnya jeda itu berakhir juga…
Akhirnya kembali lagi menjejaki Jakarta dengan hiruk pikuknya....
Merayakan kehidupan sehari-hari yang sebenarnya…
"Ke Jakarta aku akan Kembali " kata Koes Plus....

8 komentar:

Anonim mengatakan...

manusia bukan robot yang bekerja sistematis. Dalam rutinitas, terkadang ada kejenuhan yang mengungkunginya. Saatnya mengusir kejenuhan adalah berhenti melakukan rutinitas seperti robot. Membalikkan sistem duniawi dalam sekejap tuk mengusir kepenatan.

Selamat bekerja kembali dalam rutinitas, tahun depan kembali ber-jeda. He he he he

Riri mengatakan...

wah sedih ya... liburan lebaran udah abiz..selamat datang rutinitas dechh

taNti mustika mengatakan...

weLcome back, mas...
kembaLi ke rutinitas, kembaLi menghadapi 'kenyataan'... :)

Anonim mengatakan...

di Amrik juga ada kan, saat jedanya pas "Thanks Giving", tapi yang muslim kan punya jeda lima kali sehari. tergantung masing2 individu memanfaatkan jeda itu, vertikal bisa, horisontal pun OK.

mohon maaf lahir batin ya Baz

tyasjetra mengatakan...

kembali le kesibukan sehari2 ya...
tapi udah cukup dong, libur lebarannya..
jeda kelamaan juga gak enak... hehe..

trik-tipsblog mengatakan...

nice post friend :D
http://trik-tipsblog.blogspot.com mampir balik yach :D

hendro mengatakan...

great post makasi infonya

Obat Tradisional Mata Berkunang Kunang mengatakan...

Thanks for the information. Once very beneficial to us all. Awaited further information.

Obat Tradisional Hepatitis C

Obat Tradisional Mata Berkunang Kunang Pada Ibu Hamil

Cara Menyembuhkan Miopia Secara Alami