Titah Raja Jawa & Fenomena Demokrasi Kita.


”Dengan mohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan niat yang tulus memenuhi panggilan kepada Ibu Pertiwi, dengan ini saya menyatakan siap maju menjadi Presiden 2009”
Ucapan singkat Sang Sultan (Sri Hamengku Buwana X) yang serta merta diikuti gemuruh ratusan ribu warga Jogja dan sekitarnya. Perhelatan Pisowanan agung sebagai wujud demokratisasai warga dan wujud uniknya demokrasi Indonesia. Pisowanan Agung bisa jadi wujud peninggalan budaya jaman Feodalisme -yang masih kuat di dalam hati rakyat.

Pisowanan Agung yang berasal dari budaya “Tapa Pepe” sebagian rakyat untuk berkeluh kesah kepada rajanya untuk meminta petunjuk solusi (lebih lengkapnya lihat disini). Seiring berjalan jaman Tapa pepe berkembang menjadi pisowanan agung sebagai wujud demokrasi rakyat. Sesuatu yang tak bisa kita pungkiri sebagai satu wujud demokratisasi rakyat yang simpel dan tanpa berbelit-belit.
“Kesengsem pada Sultan” demikian ungkapan Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti di Kompas (01/11/08) sebagai wujud eforia warga Jawa (Jogja khususnya) mendamba datangnya pemimpin baru bangsa ini. Tak mudah memang menebak gerak gerik Sultan beberapa bulan ini menghadapi dilema sang Raja Jawa yang tesisa ini (sekarang satu-satunya raja yang punya kuasa di struktur pemerintah). Posisi dilematis yang justru dilihat langkah politik yang “Malu-Malu Mau” oleh berbagai kalangan. Dilematisnya posis dia bile kelak jadi presiden. Tak mungkin di jaman demokrasi yang sedang dibangun bangsa ini merangkap tiga posisi sekaligus; Presiden, Raja dan Gubernur DIY. Meskipun kasus ini juga dialami ayahanda beliau. di Jaman Orde baru. Tetapi sekarang tak mudah membiaskan demokrasi disaat rakyat tau segala bias sang pemimpin mereka. Kegagapan Negara menghadapi dilema ini ditambah oleh ungkapan abadi perpolitikan;” Tak ada lawan atau kawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan". Sultan datang ancaman datang. Partai Golkar sebagai payung Sultan dalam berpolitik terlihat gugup melihat gejala ini. Terbaca sebagai Kemunduran berdemokrasi saat Jurus “Konvensi Partai” yang ditiadakan adalah rabaan yang sah menurutku terhadap gerak partai beringin ini. Ketakutan tokoh sentral yang sangat ambisius akan munculnya kuda hitam di partai ini diupayakan dibendung sejak awal oleh tokoh-tokoh ini. Ini adalah gejala ketakutan menghadapi kenyataan demokrasi.

Satrio Piningit dan Kerinduan Datangnya Pemimpin Sejati
Kembali ke persoalan Sultan, di luar permasalahan Sultan yang akhirnya “naik gunung” untuk meramaikan bursa Capres. Kasus Sultan sangat unik, di luar dia sebagai raja dan gubernuh daerah Istimewa. Apakah ini wujud demokrasi kita gagal? Bisa ya bisa jadi tidak. Eforia dukungan kepada Sultan bisa jadi menggelinding, tetapi bisa juga akan surut oleh sistem demokrasi yang pelan-pelan “dinikmati” juga oleh rakyat. Raja Jawa kembali adalah wujud kerinduan sosok pemimpin yang tak kunjung datang. Demokrasi tanggung dan instant yang diterapkan para birokrat saat ini pelan tapi pasti mengikis roh demokrasi yang justru mau kita tuju. Jawaban Feodalisme datang atau belum hilang bisa jadi adalah justifikasi yang prematur. Tetapi aku yakin Sebuah tesis akan selalu muncul antitesisnya. Sepertinya kerinduan akan “Satrio Piningit” yang datang untuk menyelamatkan rakyat tetap menghiasi mimpi-mimpi kita. Di saat sistem demokrasi yang kita gadang justru terseok menuju senjakala. Sang Raja siap bertitah menjadi kesatria penyelamat. Ironi demokrasi yang selalu menghiasi keunikan bangsa ini.

NB:Gambar diambil dari sini

16 komentar:

ros_ocoe mengatakan...

yah semakin banyak pilihan lebih baik daripada si "no komen", si "bisa!", si "gitu aja kok repot", si "hidup adalah perbuatan", si "petani".... dll

Fajar Indra mengatakan...

kalo prediksi saya, sri sultan akan menjadi wapres, tapi ntah wapres siapa :)

Bazoekie mengatakan...

@oco:
pilih yang bebicara, jangan pilih yang hanya pidato. jika yang bisa pidato saja kita ambil teks pidatonya ga bisa ngomong deh. he2...
@fajar indra:
wah prediksi sampeyan kok sepertinya masuk akal kang.wakilnya JK? kasian lah...

Anonim mengatakan...

Ikut bangga jadi orang Jogja...
Yess, yess...

Anonim mengatakan...

gimana kalau indonesia jadi kerajaan aja?

Anonim mengatakan...

Hmmm.... Seaindainya Malang yg kerjaan??!!

Ivana mengatakan...

mmm...jadi lebih banyak pilihan nie...

Anonim mengatakan...

aku dukung Sultan jadi Presiden tp ntar siapa yang jadi Gubernur Jogja yaa???

Siti mengatakan...

Hayo.. di pilih..di pilih..:Dbeg

Bazoekie mengatakan...

@tyas:
wah iya ya? mbak tya memang "wong jowo", jogja lagi.
@Ijal:
wah perlu minta ijin ma pendiri bangsa kayaknya kang.
@anjank:
Malang kan punya Singoaari?
@ivana:
pilih yang terbaik tentunya
@lyla:
wah anaknya kan banyak, mbak
@pilar:
wah ni kok kayak jualan apa aja...

Anonim mengatakan...

saya membayangkan akan kerepotan para peliput di istana untuk menerjemahkan maksud sultan jika jadi presiden. lha wong sebelum jadi presiden aja kalo ngomong "a" muter dulu dan mundur dari "z". agak ribet pastinya seperti ribetnya pak sultan mau menyatakan bersedia nyapres. :)

kalo jadi presiden sebutannya presiden sultan ya baz? atau presiden x?

Anonim mengatakan...

saya membayangkan akan kerepotan para peliput di istana untuk menerjemahkan maksud sultan jika jadi presiden. lha wong sebelum jadi presiden aja kalo ngomong "a" muter dulu dan mundur dari "z". agak ribet pastinya seperti ribetnya pak sultan mau menyatakan bersedia nyapres. :)

kalo jadi presiden sebutannya presiden sultan ya baz? atau presiden x?

Anonim mengatakan...

padahal sekarang kan dah jadi pemimpin. selama ini evaluasinya ada gak yah ? jangan-jangan para pengamat segan mengevaluasi :D
ah sudahlah ... semua berhak mencalonkan diri kok

Helman Taofani mengatakan...

I won't vote for Javanese (kecuali ngga ada alternatif yang lebih bagus dari SBY).

Anonim mengatakan...

HB X punya kemampuan utk memimpin RI. tp sebaiknya beliau tetep memimpin Jogja

Obat Tradisional Mata Berkunang Kunang mengatakan...

Thanks for the information. Once very beneficial to us all. Awaited further information.

Obat Tradisional Hepatitis C

Obat Tradisional Mata Berkunang Kunang Pada Ibu Hamil

Cara Menyembuhkan Miopia Secara Alami