X-Files yang "Biasa Banget"


Greget film ini terasa datar dan sangat terlihat kurang .“The X-Files: I Want to Believe" yang diangkat dari kisah serial televisi sukses seperti kurang darah tanpa adanya kasus besar yang membuat penasaran setiap benak penonton.
Kesuksesan serial di TV dan versi layar lebar jilid pertama sebenarnya menjadi modal kuat untuk melanjutkan sukses versi layar lebar sebelumnya.Tidak ada UFO ataupun Makhluk asing di sepanjang film ini jadi tanda tanya, apa kekuatan terbesar film ini selain dua tokoh sentralnya, Fox Mulder (David Duchovny) dan Dana Scully (Gillian Anderson) yang tak terduga sebelumnya.
Cerita bermula dari hilangnya seorang agen FBI dan diikuti hilangnya korban lain. Di sisi lain Murder dan Schully udah resmi pensiun dari FBI dan hidup bersama di pinggiran kota.
Berawal dari Murder yang diminta bantuannya oleh FBI untuk mengungkap kasus yang berantai ini (yang pada akhirnya Schully ikut masuk di dalamnya).
Penyatuan dua orang,keras kepalanya Murder (yang tak kenal menyerah) dan Idealisnya Schully (diceritakan kembali sebagai dokter yang dedikatif) sepertinya memang inti terbesar dari cerita film ini. Jadi kasus pembunuhan dan proyek tranplantasi ilegal sebagai kasus yang harus dipecahkan seperti jadi alasan penyatuan mereka berdua. So, X-Files kali ini sangat terlihat bergaya drama daripada fiksi ilmiah. Pesan ilmiah memang terlihat dari anehnya tipologi pembunuhan yang terjadi. Tetapi dalam bayanganku itu sangat jamak da sesuatu yang tak aneh lagi di jaman sekarang.
Pertanyaanya, bukankah kekuatan film ini terletak pada misteri dan kerumitan yang melibatkan fenomena aneh;UFO dan makhluk asing misalnya, ataupun konpirasi penguasa yang menutupi sebuah kasus atao x-files menarik lainya. Kesimpulan awamku cuma simple, Kok biasa ya?..

[+/-] Selengkapnya...

Sekuel yang Penuh Kejutan



Penuh Kejutan dan eskpektasi tinggi yang mungkin sangat terpuaskan. Itu  mungkin kesan pertama keluar dari bioskop setelah menonton sekuel Batman ini. Bertajuk "The Dark Knight". Sejak ditangani oleh Chris Nolan, Batman versi baru memang muncul dengan warna baru dibanding rilisan era 90-an. Penggambaran tokoh utama yang dimanusiawikan, jauh dari kesan komikal seperti yang terlihat sebelumnya. Tak pelak warna baru dari tokoh ini sangan ditunggu penggemar film hero sejenis. Bisa dilihat Film sejenis menurutku semakin mempunyai kesamaan ungkap pasca "Batman Begins", setidaknya film-film hero yang aku tonton setelahnya.
Dibanding "Batman Returns", The Dark Knight berdurasi lumayan lama (sekitar 2,5 jam). Selain lama kesan, "psiko-thriller" sangat terasa dalam bebarapa adegan. Ketegangan tampak saat dua buah kapal yang membawa sekelompok berandal dan orang baik dibuat dalam ketegangan dan suasana super dilematis memilih kapal mana yang akan diledakkan.
Selain itu keseruan adegan memang terasa biasa melihat rumitnya dan panjangnya cerita, tetapi tetap terasa seru dan penuh kejutan. Terus terang aku baru tahu fakta remeh temeh kendaraan BatPod berasal dari satu sisi Batmobile dia yang telah rusak. Ditambah aksi gesit Batpod ini membuat tronton dengan mudahnya terbalik oleh jegalan cerdik menambah renyahnya adegan demi adegan. Tak lupa juga, akting sempurnasi  Joker (Heath Ledger) yang membuat tokoh ini sangat sentral-jika tak boleh dikatakan lebih baik dari Christian Bale sendiri- pantas dijadikan dedikasi terakhir yang indah bagi Ledger. Disamping akting bintang kawakan semacam Morgan Freaman sebagai pengikut setia Batman yang tampil meyakinkan.
Tak pelak kritikan positif layak diberikan untuk sekuel ini. Sebuah harian terkemuka dalam review-nya menyatakan dengan kelengkapannya "The Dark Knight" adalah film action terbaik saat ini. Sudut pandang bisa dilihat dari mana saja. Tetapi film ini cukup memuaskan hausnya ekspektasi penggemar yang lumayan penasaran menunggu selama tiga tahun.

[+/-] Selengkapnya...

Mencari Pemimpin


Hakekat pemimpin bukan terletak pada sebuah sosok individu semata. Tetapi lebih jauh lagi sebuah makna seseorang yang mampu meng-empower segala sendi dan bagian dari yang dia pimpin. Diskusi dan kajian kepemimpinan sekan menyeruak kembali seiring semakin dekatnya kita memilih wakil dan Presiden kita di Pemilu 2009.
Kehausan seorang pemimpin impian seakan semakin menemui batas tipis antara sebuah harapan rasional dan irasional, Hal ini ditandai dengan tidak semakin hilangya mitos “Ratu Adil” di tengah masyarakat, justru semakin menguat di tengah harapan masyarakat. Dalam ranah kajian ilmiah tentu perlu dibuktikan.
Tetapi dalam tataran wacana kehidupan berdemokrasi hal ini nyata tergambar dalam beberapa “pilkada” di beberapa daerah. Tingkat Golput yang cenderung tinggi yang oleh sebagian pengamat dijadikan gambaran kepercayaan publik terhadap pemimpinnya meskipun itu sangat tergantung iklim politik  lokal di setiap pilkada.
10 tahun Reformasi, tiga kali pergantian Presiden tampaknya harapan rakyat tentang datangnya Presiden yang menyejahterakan seakan semakin jauh panggang daripada api. Kesejahteraan rakyat yang terlihat dari indikasi dasar semakin terlihat memrihatinkan. Kita seakan terjebak dalam “kemunduran peradaban” jika boleh dikatakan dengan kata-kata ekstrim itu. Kelangkaan BBM, krisis energi dan menurunnya kualitas pemenuhan kebutuhan pokok sangat sahih dijadikan beberapa.
Pada titik ini aku berani mengatakan Kita butuh Pemimpin yang “Membebaskan”. Merevolusi segala kemunduran ini dengan sebuah tangan yang kuat. Indonesia sudah terjebak dalam permainan ekonomi dunia dalam omong kosong bernama “globalisasi”. Inonesia dipaksa dan dengan senang hati menikmati pasar “neoliberalime” yang nyata-nya menggerogoti identitas negara dan menyengsarakan rakyat. Kita seakan berada di dunia yang sebenarnya kita belum saatnya memasukinya. Dan perlu dicatat ini adalah kebijakan pemimpin kita. Kita butuh seorang pemimpin yang berani mengobarkan semangat antitesis terhadap tesis yang nyata salah oleh pemimpin sebelumnya.
Siapa sebenarnya yang pantas melihat tokoh yang muncul di Iklan Politik di sepanjang hari. Kita tunggu komitmen mereka dalam dimensi “ruang dan waktu” ke delapan bulan depan.

[+/-] Selengkapnya...

“Peringatan” di Hari Ulang Tahun


Apa yang menjadi hikmah dari sebuah peringatan ulang tahun di setiap tanggal kelahiran kita. Hari ini aku tepat bertambah lagi usiaku. Bersyukur karena diri ini telah dikaruniai umur dan kesehatan.Tetapi bilakah kita tengok lebh jauh banyak hal yang harus kita benahi yang seakan semakin jelas terlihat di hari ulang tahun kita.
Makna peringatan hari jadi bisa jadi hal biasa dalam hidup ini. Aku pun tak menganggap ini sangat special, tetapi harus dijadikan “peringatan” atau warning atas hidup kita di dunia. Menilih tulisan “jenuh”-ku beberapa har lalu, ini seakan mempertegas peringatan itu. Umur telah nyata bertambah, adakah kedewasaan diri ini bertamabah menghadarpi ujian hdup yang seamakin banyak.
Pada saat kita memperingati ulang tahun, nampak beberapa lampu pringatan tentang pencapaian hidup kita silih berganti menyala pertanda memberi “reminder” kepada kita. Lampu kuning tentang karir menyala, lampu lain tentang jodoh, harapan dan pendapaian silih berganti mengingatkan. Diri kita seakan tersentak melihat semua hal ini bersamaan menyala. Inilah cara indah Tuhan mengingatkan hamba-Nya dalam semua keadaan. Bertambah umur kita, dan semakin berkurangnya jatah hidup kita di dunia ini. Kita seakan tahut akan hal ini, justru ini bisa jadi “Peringatan” positif dari sang Maha Pencipta untuk selalu diberi harapan untuk selalu Istiqomah di Jalan-Nya.
Jadi teringat sebuah ungkapan “Hidup tidak terletak pada persoaalan bagaimana megawalinya, justru terletak bagaimana cara mengakhirinya”.Kita diingatkan oleh sebuah tanggal di setiap tahunya. Belum tentu kita selalu ingat akan pesan di tanggal itu.

[+/-] Selengkapnya...

Jenuh


Pernah tidak dalam sebuah perjalanan hidup anda mengalami Jenuh?Mungkin pernah, bahkan sangat sering sekali. Dalam kerjaan yang mengharuskan ide-ide mengalir deras dan butuh segera ditumpahkan tetapi pikiran kita seakan buntu. Perjalanan hidup yang penuh dengan cobaan dan kegagalan (walau sementara) sering membuat kita terbelenggu dengan beban-beban.
>Kenapa kau tanyakan hal ini secara tiba-tiba?
Tak tahu juga kenapa tiba-tiba hal ini muncul begitu saja. Jenuh itu sendiri yang menjadi permasalahan.
>Jangan kau kira ini sesuatu yang rumit, sebenarnya masalahmu adalah kau sendiri penyebabnya..
Maksudnya?
> Jika bosan, jangan-jangan dirimu ini memang membosankan. Jika kau jenuh, kelakuanmu sendiri yang  bikin jenuh.
 Terus..
>Kau jawab sendiri dengan kesendirianmu. Sudahkan kau kerjakan aktifitasmu dengan kegiatan yang bervariasi? Sudah sinkronkah niatmu dengan perbuatanmu.
>Sudah sesuaikah Doa yang kau panjatkan dengan yang kau usahakan?
>Tak usah jauh-jauh, kau shalat lima waktu tapi sudahkan tingkahmu sesuai denganapa yang kau minta di lima waktumu itu.
Pertanyaan inilah yang sering terngiang dan sesungguhnya sudah tau akan jawabnya, Ya Allah ampuni hamba-Mu

Tersadar dan tak jarang terlupa kembali...
Kadang kita merasa selalu tak puas dengan keadaan kita. Mengeluh dengan keterbatasan dan tak sadar akan segala kelebihan dan segala karunia-Nya.
Semakin Manusia bertanya tentang ketidakpuasan, pertanyaan bodoh ini akan menyerang balik dia secara beruntun.
Aku Bosan ... (Kau sebenarnya yang membosankan...)
Aku Capek...  (Kau sebenarnya yang bikin capek...)
Aku Gagal...   (kau sendiri yang buat dirimu gagal...)
Bahagia dan bersyukur menerima apa yang kita terima adalah hal kecil. Kecil yang kadang terjepit dalam gulungan ketidakpuasan hidup kita. Berbahagialah selama kita masih diberi kesadaran, karena ujian akan datang menguji kesadaran kita..

[+/-] Selengkapnya...

Banyak Partai Bingung | Bingung Partai Banyak


Akhirnya nomor urut Partai Peserta Pemilu 2009 telah diumumkan KPU Pusat, setelah sehari sebelumnya diumumkan partai yang lolos verifikasi faktual. Semalam (9 Juli 2008) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat  melakukan undian nomor urut partai politik yang akan digunakan dalam Pemilu 2009 di jalan Imam Bonjol

Urutanya sebagai berikut ;
1. Partai Hati Nurani Rakyat
2. Partai Karya Peduli Bangsa
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
4. Partai Peduli Rakyat Nasional.
5. Partai Gerakan Indonesia Raya
6. Partai Barisan Nasional
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
8. Partai Keadilan Sejahtera
9. Partai Amanat Nasional

10. Partai Perjuangan Indonesia Baru
11. Partai Kedaulatan
12. Partai Persatuan Daerah
13. Partai Kebangkitan Bangsa
14. Partai Pemuda Indonesia
15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
16. Partai Demokrasi Pembaruan
17. Partai Karya Perjuangan
18. Partai Matahari Bangsa
19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia
20. Partai Demokrasi Kebangsaan
21. Partai Republika Nusantara
22. Partai Pelopor
23. Partai Golongan Karya
24. Partai Persatuan Pembangunan
25. Partai Damai Sejahtera
26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
27. Partai Bulan Bintang
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
29. Partai Bintang Reformasi
30. Partai Patriot
31. Partai Demokrat
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia
33. Partai Indonesia Sejahtera
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama.

Yang aku tulis tebal adalah partai 10 Besar, yang rata-rata telah mempunyai kursi di DPR. Bukan maksud menyepelekan Partai lain, tetapi melihat dua Pemilu sebelumnya Partai gurem memang terlihat dari nama yang kurang populer.

Nomor Partai adalah pertanda?
Pertanyaanya akankah nomor tersebut memberi pengaruh besar terhadap nasib Partai tersebut?. Golkar bernomor 23, PDIP bernomor 33, PPP bernomor 24, Demokrat bernomor 31. Nomor-nomor yang kurang gampang diingat. Terakhir PKB sebagai "Pecinta Kisruh Bersama"yang bernomor sial 13 (mitosnya begitu-pen)yang diambil dua kubu yaang rebutan amplop nomor urut.
Partai besar lain mungkin agak tersenyum dengan keberuntungan bernomor pendek. PKS misal di nomor 8, PAN di belakangnya 9 . Yang paling tersenyum kayaknya Pak Wiranto dengan nomor wahid alias nomor 1. Di sistem banyak partai konsekuensi partai bernomor tak populer harus dipahami dan dimaklumi. Ini cuma satu masalah kecil yang diahadapi partai menjelang Pemilu 2009. Karena yang paling utama tentunya kerja keras dan kesolidan partai itu sendiri.
Pertanyaannya mengapa masih banyak Parpol di Pemilu 2009?
Mungkin bangsa ini memang majemuk, yang bisa jadi sebatas potensi...
Tetapi pertanyaan miring adalah; apakah selalu akan jadi potensi tanpa bukti...??
Aduh banyak partai bingung, bingung partai banyak.....

[+/-] Selengkapnya...

Petruk Dadi Ratu


Gambar Kaos yang aku beli pekan lalu

Akhir Pekan lalu, aku mudik ke Sragen karena memperpanjang SIM yang sebentar lagi kadaluarsa. Di sela waktu mudik aku bareng temen kampung jalan-jalanke Solo dan maen ke PGS (Pusat Grosir Solo). Iseng nyari hem batik yang cocok (harga dan gaya), kali-kali cocok dipakai kerja hari Jum'at. Tetapi malah nemu kaos bergambar unik. Wayang bertajuk "Petruk Dadi Ratu" atau Petruk jadi raja aku temukan di sebuah kios di lantai dasar PGS. Wah ini dia kaos yang aku cari, tanpa pikir panjang aku membeli kaos ini.

Apa pesan dari lakon ini sebenarnya?.
Versi kaos ini, Petruk Dadi Ratu menggambarkan lakon wayang tentang ambisi seseorang untuk menjadi pemimpin.Tetapi setelah mendapati keinginannya dia lupa akan janjinya. Dpetruk jadi Jadi semena-mena. Tetapi pada akhirnya dia dikalahkan oleh seorang gareng yang menjadi simbol Rakyat biasa.

Abdul Munir Mulkan (lihat Kompas 28 Juni 2008) menggambarkan: Lakon "Petruk Dadi Ratu" sebagai lakon simbol pembangkangan terhadap kesewenangan penguasa.  Dijelaskan, saat penyimpangan para dewa meluas, para punakawan—Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong—mulai membangkang. Puncak pembangkangan terjadi ketika Petruk melabrak Kahyangan Jonggring Saloko (istana para dewa), mengobrak-abrik dan mendekonstruksi tatanan yang selama ini dipakai para dewa serta juragan (elite) untuk berselingkuh. Arjuna, sang juragan yang biasanya dilayani punakawan, dipaksa mematuhi titah Petruk, sang raja baru. Saat itulah Petruk membuka seluruh aib para dewa dan juragan, saat semua kekuatan pengontrol lumpuh oleh perselingkuhan kolektif. Geger kahyangan itu hanya bisa diredam Sang Semar, yang dalam mitos pewayangan dilukiskan sebagai dewa yang turun ke bumi menjadi pangawas kehidupan di mayapada.


Aku lupa-lupa ingat waktu kecil pernah liat lakon ini, karena aku paling suka Punakawan dengan lakon "Goro-goro"-nya. Tetapi akubener-benar lupa gimana jalan cerita sebenarnya. Tetapi yang paling penting cerita ini sangat aktual sebagai refleksi bersama menjelang Pemilu 2009.
Saat ini sepertinya lakon tersebut sangat relevan dengan apa yang terjadi di bangsa ini. secara gradual terjadi ketidakpercayaan rakyat terhadap pemimpin yang semakin menguat menjelang Pemiliu 2009.Kesewenganan dan penyelewengan pemimpin bangsa ini sepertinya telah memasuki wilayah yang sangat memuakkan.

Pembangkangan

Kita sudah terbiasa mendengar para wakil rakyat sangat biasa melakukan suap, perselingkuhan, dan penyimpangan moral. Disamping itu proses demokrasi berjalan penuh dengan "akal-akalan" semata. Kekuasaan semakin terlihat jelas sebagai upaya politik "bagi-bagi kekuasaan" semata.Pada akhirnya bukan tidak mungkin akan terjadi pembangkangan-dalam bahasa sekarang demonstrasi- rakyat terhadap penguasa. Sangat nyata demonstrasi akhir-akhir ini 
Kita sendiri mungkin bingung kemana ujung jalan bangsa ini melangkah. Sangat ngeri bila terjadi "pembangkangan-pembangkangan" di alam demokrasi ini. Bisa jadi ini adalah resiko demokrasi. tetapi sampai kapan kita akan menunggu?. Pemilu 2009 semoga saja akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang punya nurani dan kapabilitas. Jangan lagi kita akhirnya sampai memilih pemimpin seperti dalam lakon "Petruk Dadi Ratu".

[+/-] Selengkapnya...

Gaya Hidup Sehat


Makan Pecel minggu pagi di Bundaran Bintaro sehabis lari pagi, selain sehat juga enak...

Kalimat ini akhir-akhir ini mulai membuatku tidak nyaman dengan berbagai pola hidup yang cenderung kurang bergerak di kantor. Hanya duduk di depan monitor komputer, praktis diri ini kurang melakukan aktifitas gerakan yang berkeringat. Padahal secara sederhana, makanan yang kita makan setiap hari perlu kita imbangi dengan aktifitas yang berkeringat. Bila tidak badan kita akan semakin terbebani dengan lemak-lemak yang  yang tidak indah dipandang.
Akibatnya apa? Perut semakin buncit, celana banyak yang tidak muat lagi pinggangnya. Belum penyakit menakutkan -secara mitos maupun ilmiah- datang sebagai efek jangka panjang gaya hidup yang kuurang sehat.
Mungkin memang banyak penyakit yang mengancam kita yang berasal dari gaya hidup kurang sehat kita. Berbicara gaya hidup karyawan mungkin akan jamak kita ketahui dengan berbagai kesamaan; Jarang bergerak, suka makan "enak" yang banyak mengandung zat yang kurang baik untuk kesehatan adalah salah satu conto saja. Tetapi yang paling penting tentulah keseimbangan dari gaya hidup kita. Mitos-mitos misalnya salah satu iklan pemanis rendah kalori "Lingkar Pinggang lebih dari empat jengkal adalah awal/tanda dari gejala diabetes" mungkin saja sangat menakutkan. Darimana kata-kata itu didapatkan kita seakan dibuat sesat dan takut.
Gaya Hidup harus kita ciptakan.
Aku sendiri mencoba membuat gaya hidup yang sehat yang aku anggap tidak muluk-muluk. Perut sih masih terlihat agak cembung, tetapi yang penting badan tetap fit sepanjang aktifitas. Gimana caranya? . Aku mencoba menciptakan pola hidup sehat secara sederhana. Makan yang seimbang, misalnya:
1. Asupan makanan yang seimbang, makanan pokok, sayur, buah yang seimbang. Hal ini aku sadari melihat menu makanan yang kurang seimbang dua tahun belakangan ini. Dua tahun ini aku banyak sekali makan makanan yang berlemak tetapi kurang dengan makan sayur dan buah, akibatnya keseimbangan metabolisme dan pencernaan kurang. Bisa ditebak apa yang menjadi efek dari semua ini.

2.  Menyemangati dan memaksakan diri berolahraga minimal dua kali seminggu, untuk mengimbangi kurangnya gerakan di hari  kerja.
Caranya aku usahakan tiga kali seminggu joging singkat di seputar kontrakan sejauh kira-kira 2 km. Lumayan lah udah berkeringat dilanjutkan dengan sit-up dan push-up ringan untuk otot perut.
Satu acara yang aku tunggu di weekend adalah lari pagi di "Bundaran Bintaro". Selain berkeringat, sosialisasi dengan bertemu banyak orang akan menambah semangat kita berolah raga.
Satu hal yang buat aku selalu rindu hari minggu adalah "Lontong Pecel" yang mak Nyuss...
Makan Enak..?? siapa takut. Asal sehat dan seimbang, mau makan apa aja mah hayuuk aja..
 
3. Menyemangati diri lagi dengan ikut Komunitas sehat yang bergaya hidup. Untuk satu hal ini aku masih ancang-ancang menabung membeli sepeda kumbang. Niatnya untuk "Bike to Work". Bila memang belum memungkinkan, bisa juga mengikuti acara komunitas sepeda yang sekarang banyak bermunculan.
Gaya hidup memang harus kita ciptakan senyaman kita ingin menjalaninya...

[+/-] Selengkapnya...