Kontroversi Kenaikan BBM Menghabiskan Energi Kita



Kenaikan BBM yang akhirnya diambil pemerintah di akhir Mei ini sepertinya tak akan membawa solusi jangka pendek yang baik buat rakyat, khususnya rakyat golongan terbawah. Berbagai alasan yang dikemukakan pemerintah dalam hal ini seakan belum memberi jawaban pertanyaan rakyat . Demo besar sepertinya akan terus menghiasi berbagai sudut jalan di berbagai kota.
Ironisnya, Kebijakan Pemerintah sepertinya belum beranjak untuk memihak kepada rakyat kecil. Permasalahan yang menjadikan tarik ulur di kalangan elit dan pengamat sekitar “penghapusan subsidi BBM” semakin melenceng dan cenderung melupakan esensi penderitaan rakyat. Subsidi di Negara berkembang memang masih diperlukan, tetapi memang harus tepat sasaran. Di sinilah letak persoalan itu. Pemerintah belum mampu menyelesaikan masalahnya; birokrat yang korup, dan “trust” yang semakin rendah dari rakyat membuat pemerintah semakin terjepit.
Bantuan Langsung Tunai Plus(BLT Plus) yang menjadi senjata pemerintah untuk mengalihkan subsidi ke tangan yang tepat memang pantas diragukan. Melihat reputasinya (BLT tahun 2005 terbukti tak efektif) keraguan kita memang cukup logis.. Disamping membuat rakyat semakin bermental peminta, efek yang lebih besar yang langsung dirasakan rakyat kurang menjadi kajian pemerintah.
Disamping itu alasan penyelamatan APBN juga sangat gampang dibantah dengan hitung-hitungan kasar berbagai pengamat. Lagi-lagi persoalan manajemen pemerintah dalam mengelola potensi Negara. Manajemen energi yang amburadul, energi cadangan dan alternative tak juga kita jadikan wacana untuk mengubah paradigma energi kita bersama. Sampai kapan kita akan selalu bersikap seperti ini.
Momentum krisis energi seharusnya benar-benar merevolusi sikap kita dalam mengkonsumsi energi. Energi alternative selain bahan baker fosil harus segera mengubah pola konsumsi kita, karena memang jumlahnya semakin menipis. Kita kaya akan sumber energi dari alam, tetapi tak pintar memanfaatkanya.
Persoaalan Subsidi adalah persoalan saat ini,cukup kecil jika kita bandingkan dengan masa depan negeri ini. Jangan kita habiskan energi kita dalam masalah ini. Masa depan masih panjang dan butuh keseriusan untuk mengubah nasib kita. “Perubahan” adalah sebuah keniscayaan bagi siapa yang berkeinginan mengubah nasib.

Tidak ada komentar: