Anomali Orang Indonesia (Pengalaman Berlalu Lintas)


-Terobos trotoar adalah bukan dosa sebuah pelanggaran?(courtesy: Maludong.com)--

Mulai bersepeda motor selama 2 bulan di jalan-jalan jakarta seperti membaca sikap dan perilaku masyarakat Indonesia dari dekat.Bukanya sok suci dan tak pernah khilaf untuk berperilaku demikian. Tetapi jika kita tarik lebih jauh, malu juga selalu berkoar-koar tentang idelisme dan kedisiplinan, nyatanya dalam diri kita tak jua berupaya untuk mendukung. Alih-alih mendukung, kadang ikut juga arus menyimpang itu. Melanggar marka jalan, menerobos lampu,masuk trotoar, melawan arus dan bentuk pelanggaran lain sepertinya udah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari kita.
Inilah sebenarnya budaya yang terbangun dan tak kita sadari akan membentuk karakter bangsa. Tetapi bila kita melihat lebih dekat kepada kita-kita, kadang juga memang tak ada keseimbangan dalam bermasyarakat di negeri ini yang membuat semuanya lebih tak teratur.
Jumlah pak polisi ada ketegasan menindak pelanggar membuat masyarakat semakin tanpa kendali. Terlebih kewibawaan aparat yang semakin jatuh membuat semakin tak karuan saja budaya kita.
Kasus yang aku alami tak sedikit:
>> ketergodaan ikut melanggar,
Tak sedikit kejadian melanggar lalu lintas karena ikut-ikutan sesama pengendara. Berwal dari pengendara sejenis tak dilarang atau ditindak ya akhirnya kita ikut melakukanya. Aku sih mencoba menahan diri, kita menganggap seperti orang puasa menahan lapar saja. 
>>Yang salah jadi benar, yang benar disalahkan.
Kadang bingung juga untuk berdisiplin. Kenapa? karena di Indonesia berdisiplin adalah sebuah kesalahan. Satu kasus saat aku mencoba tak ikut nerobos median jalan untuk melawan arus, ternyata bel klakson motor di belakangku tak berhenti untuk memaksa aku untuk menerobos. Mungkin dia berkata:" minggir loe..ngapain sih nutupin jalur". Mau minggir jalan sudah penuh oleh kendaraan lain. Jika begitu siapa yang salah? bingung kan?

Tengoklah diri kita..
Mungkin bukan usul, sekedar mengajak merenung bersama bagaimana kita jadi lebih baik.
Sepertinya kita harus menengok kembali rumus AA Gym bahwa segala sesuatu itu emang rumusnya 3M. Mulailah  dari Diri Sendiri , mulai dari yang kecil-kecil, dan mulai dari saat ini.
Ya segalanya memang tak usah kita berteriak-teriak ngatain orang. Cobalah kita tengok diri kita masing-masing. Kita semakin tua, tapi janganlah kita semakin menikmati ketuaan ini dengan bertambah kebodohan dan kekonyolan kita.
Sebuah ungkapan bijak berkata:
"Tua itu pasti, Dewasa adalah pilihan".
Jadi, Berbahagialah jika kita msih banyak pilihan dalam hidup, kenapa ga pilih yang lebih baik.
Matur Nuwun....

Tidak ada komentar: